Lensa mahasiswa
Media pers IAI At-Taqwa Bondowoso- bergerak lewat tulisan bergerak dengan karya
Berita  

Mahasiswa jatuh Pingsan; Kaprodi Ekonomi Syariah Tanggap Beri Pertolongan Pertama Saat PKKMB

Bondowoso – Kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) di IAI At-Taqwa Bondowoso pada Jumat (12/9) sempat diwarnai insiden ketika seorang mahasiswa baru pingsan dan beberapa lainnya merasa pusing. Suasana yang semula riuh seketika berubah panik.

Situasi tersebut segera terkendali setelah Kaprodi Ekonomi Syariah, H. Mohammad Iqbal Baidowi, yang juga berlatar belakang sebagai perawat, dengan sigap memberikan pertolongan pertama.

Sikap tanggap ini mendapat apresiasi dari panitia maupun mahasiswa baru. Mereka menilai kehadiran H. Iqbal Baidowi tidak hanya menjaga kelancaran acara, tetapi juga menunjukkan kepedulian seorang dosen yang siap hadir di tengah situasi darurat. “Alhamdulillah, semua bisa ditangani dengan baik berkat penanganan cepat,” ujar salah satu panitia.

Peristiwa tersebut sekaligus menjadi pelajaran penting bahwa dosen bukan hanya pembimbing akademik di kelas, tetapi juga sosok yang memberi rasa aman dan keteladanan. Bagi mahasiswa baru, pengalaman ini menjadi momen berharga yang menumbuhkan rasa percaya diri sekaligus kedekatan dengan civitas kampus.

Acara PKKMB kemudian dilanjutkan dengan lancar hingga akhir. Meski sempat diwarnai kejadian tak terduga, ketenangan dan kepedulian H. Iqbal Baidowi meninggalkan kesan mendalam, sekaligus menguatkan semangat mahasiswa baru untuk menapaki perjalanan akademik di IAI At-Taqwa Bondowoso.

Kehadiran beliau di momen tersebut juga memperlihatkan pentingnya kolaborasi antara kompetensi akademik dan keterampilan praktis. Tidak banyak kaprodi yang memiliki latar belakang medis, sehingga kehadiran H. Iqbal menjadi nilai tambah tersendiri bagi kampus.

Banyak mahasiswa baru mengaku merasa lebih nyaman menjalani kegiatan setelah melihat adanya perhatian langsung dari kaprodi. Menurut mereka, hal itu memberi rasa aman sekaligus menumbuhkan kepercayaan bahwa kampus benar-benar peduli dengan kondisi mahasiswanya.

Dengan adanya pengalaman ini, panitia berencana meningkatkan kesiapan medis di setiap kegiatan besar kampus. Peristiwa tersebut menjadi pengingat bahwa kesehatan peserta merupakan faktor penting yang tidak boleh diabaikan, agar kegiatan akademik dapat berjalan optimal tanpa hambatan berarti.

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *