Bondowoso – Kepengurusan Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Rayon Averroes Komisariat RBA IAI At-Taqwa Bondowoso masa khidmah 2024/2025 resmi dinyatakan demisioner melalui Rapat Tahunan Anggota Rayon (RTAR) ke-IX di Aula Pondok Pesantren Sunan Kalijogo Grujugan, Senin (22/9/2025).
Di bawah kepemimpinan Rifky Gimnastiar, Rayon Averroes dinilai mampu menghadirkan perubahan signifikan, baik dalam pengelolaan internal maupun langkah progresif di ranah eksternal. Kepengurusan ini turut didampingi sejumlah bidang, di antaranya Ketua Bidang I Kaderisasi & SDM M. Luthfi Azizi, Ketua Bidang II Advokasi & Gerakan Ach. Syaiful Rijal, Ketua Bidang III Sosial & Keagamaan Ahmad Rifandi, serta Ketua KOPRI Avita Khoirun Nisa. Seluruh pengurus menyampaikan laporan pertanggungjawaban (LPJ), kecuali KOPRI yang diwakili Dewi Neing Sari.
Dalam sambutannya, Rifky menegaskan bahwa ber-proses di Rayon Averroes bukan sebatas formalitas, melainkan sarana bermakna untuk menanamkan nilai-nilai PMII.
“Regenerasi yang lebih militan adalah harapan kami. Generasi selanjutnya harus mampu melanjutkan estafet keberlangsungan PMII Rayon Averroes,” ujarnya.
Ia juga menekankan bahwa keberlanjutan organisasi bergantung pada komitmen pengurus berikutnya. “Apakah akan berjalan sesuai semestinya atau tidak, semua ditentukan oleh pengurus ke depan,” tambahnya.
Rifky menyampaikan permohonan maaf atas segala keterbatasan selama memimpin, khususnya dalam kaderisasi dan penanganan problematika anggota. Namun, ia memberi apresiasi tinggi kepada seluruh pengurus yang menjadi penopang utama kepemimpinan.
Salah satu peserta RTAR ke-IX, M. Alfandy Dzulqornain, menilai kepengurusan 2024/2025 meninggalkan catatan positif.
“Ada beberapa kritik transformatif, tapi nilai positif lebih dominan. Kami merasa terdidik dan terayomi sebagai anggota PMII Rayon Averroes,” ungkapnya.
Hasil sidang pleno menyatakan seluruh LPJ diterima tanpa penolakan, yang menjadi bukti capaian kinerja pengurus. Rifky juga menyoroti keberhasilan Rayon Averroes dalam mengawal kader terbaiknya hingga menembus jabatan strategis di kampus, di antaranya Ahmad Rifandi (Presiden Mahasiswa), Muhammad Halimi (Ketua Umum DPM), serta Hilmiatus Sholeha dan Siti Hamidatun Nuro (Ketua Umum dan Wakil HIMA PAI).
Menurut Rifky, capaian tersebut mencerminkan dakwah kaderisasi yang kompeten sekaligus pengamalan nyata nilai-nilai organisasi. Hal ini membuktikan kader Rayon Averroes memiliki daya saing dan pengaruh kuat di lingkungan kampus.
Puncak acara ditandai dengan penutupan simbolis oleh pimpinan sidang RTAR ke-IX, M. Ali Faqih, mewakili PC PMII Bondowoso. Proses pendemisioneran berlangsung lancar dan diterima seluruh anggota.
Dengan demikian, estafet kepemimpinan resmi berpindah ke pengurus selanjutnya. Harapan besar kini tertuju agar PMII Rayon Averroes mampu melanjutkan progresivitas yang telah ditorehkan, sekaligus menjawab tantangan zaman dengan militansi yang lebih kuat.











