Angkatan 24 (Allaxe) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Komisariat Raden Bagus Asra (RBA) IAI At-Taqwa Bondowoso sukses menggelar Festival Kemerdekaan di Dusun Krajan, Desa Bataan, Kecamatan Tenggarang, Bondowoso. Penutupan acara berlangsung meriah pada Minggu malam (24/8/2025) dengan melibatkan kader PMII serta masyarakat sekitar.
Festival yang digelar sejak 14 Agustus hingga 24 Agustus 2025 ini menghadirkan berbagai lomba tradisional khas 17 Agustusan. Mulai dari gait topi, cari koin dalam tepung, estafet sarung, balon dangdut, estafet air, hingga corong air.
Puncak acara ditandai dengan pembagian hadiah bagi para pemenang lomba dan juga penampilan dari kader PMII angkatan 24 hingga penampilan dari warga desa Bataan. Sorak-sorai penonton turut memeriahkan jalannya penutupan, menambah suasana semakin hangat dan penuh kebersamaan. Festival ini dipandang bukan sekadar hiburan tahunan, tetapi juga wujud rasa syukur atas nikmat kemerdekaan sekaligus ruang refleksi bagi kader muda PMII.
Mengusung tema “Gelorakan Semangat Pergerakan, Wujudkan Indonesia Berdaulat”, kegiatan ini diharapkan mampu menanamkan kembali nilai perjuangan dalam diri generasi muda. Ketua Angkatan 24, Muhammad Mulailil Azhari, menjelaskan bahwa tema tersebut dipilih sebagai dorongan agar kader PMII tidak hanya fokus pada diskusi intelektual, tetapi juga terjun langsung dalam dinamika sosial. Menurutnya, kemerdekaan harus dipahami bukan sekadar seremonial, melainkan juga tanggung jawab untuk menghadirkan perubahan nyata di tengah masyarakat.
Apresiasi datang dari berbagai pihak, salah satunya Ketua Rayon Averroes, Rifki Gimnastiar, yang menyampaikan penghargaan atas suksesnya kegiatan tersebut. Ia menilai festival ini tidak hanya menjadi wadah kolaborasi intelektual dan pergerakan advokasi, tetapi juga bukti nyata keterlibatan kader PMII dalam dunia sosial.
“semoga hal ini mampu menjadi inspirasi kepada seluruh kader pmii khsusnya di bondowoso, untuk bagaimana kita bukan hanya berkolarasi secara intelektual dan pergerakan, advokasi tetapi juga dalam terjun langsung kepada dunia sosial,” ujarnya.
Dengan berakhirnya penutupan tersebut, panitia berharap kegiatan serupa dapat terus berlanjut setiap tahun. Selain menjadi ajang hiburan, festival ini juga dianggap mampu mempererat solidaritas antar kader PMII dan masyarakat, serta meneguhkan kembali ruh perjuangan kemerdekaan di tengah generasi muda.











